Dosentekno.com – Pengertian ISP dan Contoh + Macamnya | ISP memiliki peralatan dan akses jalur telekomunikasi yang diperlukan untuk memiliki jaringan Internet untuk area geografis yang dilayani. ISP yang lebih besar memiliki jalur berkecepatan tinggi sehingga tidak bergantung pada penyedia telekomunikasi dan dapat memberikan layanan yang lebih baik kepada pelanggan mereka.
Pengertian ISP dan Contohnya
ISP (penyedia layanan Internet) adalah perusahaan yang menyediakan akses perorangan dan perusahaan lain ke Internet dan layanan terkait lainnya seperti bangunan situs Web dan Virtual Hosting .
Contoh ISP di Indonesia
Berikut ini adalah contoh ISP yang ada di Indonesia:
- Telkom Speedy
- FirstMedia atau FastNet
- Innovate by Moratelindo
- Biznet Networks
- HSPNET
- CBN Internet
- Indosat M2
- AngkasaWave
Baca juga:
Macam-Macam ISP (Internet Service Provider)
Berikut ini adalah 9 macam ISP yang perlu diketahui, diantaranya:
1. Dial-Up
Layanan Dial-Up untuk akses internet ini ada dua macam layanan, yaitu personal dan profesional (corporate). Layanan personal biasa digunakan untuk individu atau rumahan yang hanya menggakses internet beberapa jam saja.
Sedangkan untuk layanan profesional, biasa digunakan utnuk perusahaan-perusahaan besar yang menggunakan internet dalam skala besar.
Nah, bagaimana cara menggunakan dial-up ?
Layanan ini dilakukan melalui kabel telepon, jadi kita akan membutuhkan dial up modem. Anda harus membelinya di provider yang menyediakan layanan dial up, namun terkadang ada juga yang menawarkan atau meminjamkan fasilitas ini secara gratis.
Setelah anda mendaftar dan melengkapi data administrasi ke perusahaan penyedia layanan jenis dial up ini, anda akan diberi username dan password untuk melakukan koneksi internet di rumah anda.
2. Mobile Access
Layanan mobile acces ini cocok digunakan mahasiswa, online shop atau UKM (Usaha Kecil Mengengah) karena sangat mudah dan praktis akses internetnya. Untuk bisa mengakses internet, anda cukup menggunakan telepon seluler atau modem yang bertipe GSM dan CDMA.
Pembayarannya menggunakan pulsa dan pengisiannya pun cukup mudah. Namun layanan ini mempunyai beberapa kelemahan atau kekurangan seperti, hanya bisa dinikmati pada wilayah tertentu yang terdapat sinyal dari provider dan mempunyai batasan kuota akses, ditambah kondisi cuaca yang bisa mempengaruhi sinyal dan kecepatan akses internet. Namun saat ini sudah hampir di seluruh wilayah Indonesia sudah terjangkau oleh provider-provider mobile acces.
3. Hot Spot
Istilah ISP jenis Hot Spot adalah untuk menamai sebuah lokasi atau tempat yang terdapat saluran internet yang bisa menghubungkan perangkat anda ke internet seperti, laptop, handphone/smartphone artau peralatan lain yang mendukung aplikasi Wi-Fi.
Layanan Hot Spot biasanya akan mudah anda temukan di tempat-tempat seperti Universitas, Cafe, Mall, taman kota dan Bandara.
4.
Satelite VSAT (Very Small Aperture Terminal)
VSAT adalah sistem komunikasi satelit yang melayani pengguna rumahan dan bisnis. Pengguna akhir VSAT memerlukan sebuah kotak yang saling terhubung antara komputer pengguna dan antena luar dengan transceiver . Tranceiver menerima atau mengirim sinyal ke transponder satelit di langit. Satelit mengirim dan menerima sinyal dari komputer stasiun bumi yang bertindak sebagai pusat sistem.
Setiap pengguna akhir saling berhubungan dengan stasiun hub melalui satelit dalam topologi bintang. Bagi satu pengguna akhir untuk berkomunikasi dengan yang lain, setiap transmisi harus terlebih dahulu masuk ke stasiun hub yang mentransmisikan ulangnya melalui satelit ke VSAT pengguna akhir lainnya. VSAT menangani sinyal data, suara, dan video.
VSAT menawarkan sejumlah keunggulan dibandingkan alternatif terestrial. Untuk aplikasi pribadi, perusahaan dapat memiliki kontrol penuh terhadap sistem komunikasi mereka sendiri tanpa ketergantungan pada perusahaan lain.
-
BPL (Broadband over Power Lines)
Broadband over power lines (BPL) adalah metode Power Line Communication (PLC) yang memungkinkan transmisi data digital berkecepatan tinggi melalui kabel distribusi tenaga listrik publik.
BPL menggunakan frekuensi yang lebih tinggi, rentang frekuensi yang lebih luas dan teknologi yang berbeda dari bentuk komunikasi jalur lainnya untuk memberikan komunikasi tingkat tinggi dalam jarak yang lebih jauh. BPL menggunakan frekuensi yang merupakan bagian dari spektrum radio yang dialokasikan untuk layanan komunikasi over-the-air sehingga pencegahan gangguan, dan dari, layanan ini merupakan faktor yang sangat penting dalam merancang sistem BPL. (Wikipedia)
BPL (Broadband over Power Lines) di Indonesia merupakan layanan internet yang memanfaatkan media jaringan tv kabel. Alat yang digunakan berupa modem broadband. Jadi selain untuk menoneon televisi, anda juga bisa mengunakan layanan tersebut untuk mengakses internet.
Kelemahan BPL adalah hanya bisa di gunakan pada daerah yang dilalui oleh jaringan tv kable.
Baca juga:
6. T1 dan T3 Line
T1 dan T3 adalah dua jenis umum sistem transmisi data digital yang digunakan di bidang telekomunikasi. Awalnya dikembangkan oleh AT & T pada tahun 1960 untuk mendukung layanan telepon, jalur T1 dan jalur T3 kemudian menjadi pilihan populer untuk mendukung layanan internet kelas bisnis.
T-Carrier dan E-Carrier
AT & T merancang sistem T-carrier untuk memungkinkan pengelompokan saluran individual digabungkan menjadi unit yang lebih besar. Garis T2, misalnya, terdiri dari empat garis T1 yang digabungkan bersama-sama.
Demikian pula, garis T3 terdiri dari 28 garis T1. Sistem ini mendefinisikan lima tingkat-T1 sampai T5-seperti yang ditunjukkan pada tabel di bawah ini.
Nama | Kapasitas (maximum data rate) | T1 kelipatan |
T1 | 1,544 Mbps | 1 |
T2 | 6.312 Mbps | 4 |
T3 | 44,736 Mbps | 28 |
T4 | 274.176 Mbps | 168 |
T5 | 400.352 Mbps | 250 |
Beberapa orang menggunakan istilah “DS1” untuk merujuk ke T1, “DS2” untuk merujuk ke T2, dan seterusnya. Dua jenis terminologi dapat digunakan secara bergantian dalam kebanyakan konteks. Secara teknis, DSx mengacu pada sinyal digital yang berjalan di atas garis Tx fisik yang sesuai, yang bisa berupa kabel tembaga atau serat. “DS0” mengacu pada sinyal pada satu saluran pengguna T-carrier, yang mendukung kecepatan data maksimum 64 Kbps . Tidak ada garis fisik T0. (https://www.lifewire.com/t1-lines-and-t3-lines-817869)
Mengenal T1 Line dan T3 Line
Pemilik usaha kecil, gedung apartemen, dan hotel sekali mengandalkan jalur T1 sebagai metode utama akses internet mereka sebelum DSL kelas bisnis menjadi lazim. Lini sewa T1 dan T3 adalah solusi bisnis berbiaya tinggi yang tidak sesuai untuk pengguna perumahan, terutama sekarang pilihan kecepatan tinggi lainnya tersedia bagi pemilik rumah. Garis T1 tidak memiliki kapasitas yang hampir memadai untuk mendukung permintaan yang signifikan terhadap penggunaan internet saat ini.
Selain digunakan untuk lalu lintas internet jarak jauh , garis T3 sering digunakan untuk membangun inti jaringan bisnis di kantor pusatnya. Biaya garis T3 secara proporsional lebih tinggi daripada garis T1. Yang disebut jalur “pecahan T3” memungkinkan pelanggan membayar jumlah saluran yang lebih rendah daripada jalur T3 penuh, yang menurunkan biaya sewa sedikit.
Dengan menggunakan layanan T1, kecepatan transfer data bisa mencapai 1.544 Mbps. Sedangkan kecepatan T3 bisa mencapai 44.736 Mbps. T1 line disalurkan menggunakan kabel Twisted-pair, kabel coaxial atau kabel fiber optik. Sedangkan T3 hanya bisa menggunakan kabel fiber optik.
7.
DSL (Digital Subcriber Line)
Layanan DSL adalah layanan internet yang menggunakan media kabel telepon. Kecepatan layanan ini sangat cepat dan melebihi kecepatan dari layanan internet Dial Up. Layanan ini menggunakan frekuensi yang berbeda sehingga bisa mengakses internet dengan menggunakan saluran telepon secara bersamaan.
[su_box title=”Wikipedia” box_color=”#e98309″]
Digital subscriber line (DSL, awalnya digital subscriber loop) adalah jenis teknologi yang digunakan untuk mentransmisikan data digital melalui saluran telepon. Dalam pemasaran telekomunikasi, istilah DSL dipahami secara luas sebagai saluran pelanggan digital asimetris (ADSL), teknologi DSL yang paling banyak dipasang, untuk akses Internet. [/su_box]
Layanan DSL dapat disampaikan bersamaan dengan layanan telepon kabel pada saluran telepon yang sama. Hal ini dimungkinkan karena DSL menggunakan pita frekuensi yang lebih tinggi untuk data. DSL memiliki filter DSL yang berfungsi untuk memblokir gangguan frekuensi tinggi yang memungkinkan penggunaan layanan suara dan DSL bersamaan.
Kecepatan bit dari layanan DSL konsumen biasanya berkisar antara 256 kbit / s sampai lebih dari 100 Mbit / s ke arah pelanggan (hilir), tergantung pada teknologi DSL, kondisi garis, dan implementasi tingkat layanan.
8. Fiber Optik
Layanan internet fiber optik menggunakan serat kabel fiber optik yang mampu mentransfer data dengan kecepatan kecepatan tinggi. Kecepatan fiber optik bisa mencapai 1 Gbps sehingga layanan ini sering dipakai pada perusahaan-perusahaan besar atau instansi pemerintahan.
Namun saat ini sudah banyak provider yang juga menawarkan pemasangan layanan fiber optik untuk konsumsi rumahan/individu/personal.
9. Gelombang radio
Layanan gelombang radio menggunakan radiasi elektromagnetik. Saluran ini hanya bisa digunakan di daerah yang terjangkau pemancar dengan radius tertentu. Gelombang radio bisa mentransfer data dengan kecepatan 512 Kbps dengan menggunakan modem khusus.
Semoga penjelasan tentang Pengertian ISP dan Contoh + Macamnya di Indonesia bisa bermanfaat dan menambah wawasan pembaca. Terima kasih banyak atas kunjungannya.
Kunjungi artikel terbaru:
- Mengenal Jaringan WAN (Wide Area Network) + Konsep, Fungsi dan Kelebihan
- Mengenal Jaringan LAN (Local Area Network ) + Cara Pemasanganny
- Cara Mematikan Antivirus Avast Di Laptop Sementara
- “7” Cara Mengatasi Notifikasi LINE Tidak Muncul Dan Bunyi Di Android
- [Lengkap] Pengertian Aplikasi Komputer Serta Jenis Fungsi dan Contohnya